Kamis, 04 Juli 2013

Bank: Posisi Neraca & Regulasi

Bank & Lembaga Keuangan 2
Posisi Neraca
Gambar diatas merupakan gambaran dari Neraca pada Bank. Posisi Liabilities merupakan sumber dana bagi Bank yang berasal dari masyarakat (Source of Fund). Sedangkan posisi Asset menunjukan dana yang digunakan oleh Bank untuk diputar kembali agar memperoleh keuntungan (Use of Fund).
Pada Liabilities, terdapat 3 macam sumber pendanaan, yaitu: (1) Deposit, (2) Securities, dan (3) Capital.
Deposit (Dana masyarakat)
Dana yang bersumber dari deposit dibagi menjadi 3 macam yaitu, saving deposit (tabungan), demand deposit (giro), dan time deposit (deposito). Bank dapat menerima dana dari ketiga deposit itu, namun sebagai gantinya Bank harus membalasnya dengan memberikan bunga (i1). Aliran dana yang besumber dari sini juga merupakan dana yang paling besar jumlahnya dibandingkan dengan sumber yang lain. Oleh sebab itu bank dikatakan sehat apabila Dana III > Dana I dan II.
Securities
Skuritas merupakan sumber dana yang berasal dari penjualan surat-surat jangka panjang. Seperti Obligasi, Pinjaman BI(kredit likuiditas BI), dan pinjaman Holding. Sama halnya dengan Deposit, Pada sumber dana ini, bank juga harus membayar bunga (i2) sebagai balasannya.
Capital
Bank juga mendapatkan dana dari setoran modal, hasil operasi (retained earning), dan deviden. Bunga yang dibayarkan oleh bank yaitu berupa deviden (i3).
Pada Asset, Bank menggunakan dana yang diperoleh tadi sebagai: (1) Cash Reserves, (2) Loan/Kredit, (3) Securities, dan (4) Other Asset.
Cash Reserves
Merupakan cadangan dana yang disimpan pada laci Bank. Cash reserves ada 2 macam, yaitu berbentuk uang tunai (Kas) dan berbentuk Simpanan di BI(Rekening Koran pada BI).
Loan/Kredit
Merupakan dana yang sering digunakan oleh Bank untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat. Sebagai gantinya Bank akan mendapatkan bunga (i4) dari hutang yang dibayarkan oleh masyarakat. Sudah pasti jumlah uang yang dikembalikan oleh masyarakat harus lebih besar dari yang dipinjamkan oleh Bank atau i4 > i1,i2,i3. Sehingga bank dapat memperoleh keuntungan dari selisih tersebut.
Sekuritas
Merupakan penggunaan dana oleh Bank yaitu dengan cara membeli Saham dan Obligasi. Sehingga Bank nantinya akan memperoleh bunga (i5) dari sekuritas tersebut.
Other Asset
Merupakan dana yang digunakan oleh Bank dengan mengubahnya menjadi Aset-aset lain.
         Perlakuan dasar akuntansi pada Bank yaitu jika Asset bertambah di Debet dan jika berkurang di Kredit. Jika Liabilities bertambah di Kredit dan jika berkurang di Debet. Artinya jika dana bertambah maka akan masuk ke Kredit dan sebaliknya.  Contoh, si A menyetorkan uangnya tunai dalam bentuk tabungan sebesar 50 juta. Ada 2 cara pencatatan, (1) jika hanya dalam bentuk tabungan saja maka jurnalnya: Kas + (D) dan Tabungan + (K) sebesar 50 juta. Namun, jika si A ingin melakukan pinbuk (pemindahbukuan) dari tabungan ke deposit, maka jurnalnya: Tabungan – (D) dan Deposit + (K).
Regulasi Bank
         Regulasi merupakan peraturan yang dibuat oleh Bank untuk mengatur uang yang dipinjamkan. Biasanya pada posisi liabilities, regulasi tidak diterapkan,. Namun, pada posisi Asset regulasi sangat ketat diterapkan karena dana sebagai Use of Fund memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dana pada kelompok Liabilities. Khususnya regulasi yang berlaku untuk Rekening Koran BI (R/K BI). Yaitu:
1.  Minimal 8% dari deposit LRR (Legal Reserves Requirement). Fungsinya yaitu untuk likuiditas dan kliring.
2.  LDR (Loan to Deposit Ratio) maksimal 110% yang berasal dari rumus : L/(D+Capital)x100%
     Fungsinya yaitu untuk prudent bank (kolektibilitas kredit), likuidasi, dan multipier (bank berfungsi sebagai pengganda uang).
3.   CAR (Capital Adequacy Ratio) minimal 20%. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Resiko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar