Senin, 31 Desember 2012

Ujian Akhir Pendidikan Kewarganegaraan

Analisis Tentang Masalah Indonesia Menjadi Ajang Persaingan Kepentingan dan Perebutan Pengaruh antar Negara Maju, jika ditinjau dari Posisi Geografis, Jumlah Penduduk dan Sumber Daya Alamnya


PENDAHULUAN


Dengan letak Indonesia yang beriklim tropis, tentunya membuat Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang ini memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Hal tersebut yang menjadikan Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri, bagi negara-negara maju. Selain sebagai tujuan wisata karena keindahan alamnya, juga karena Indonesia memiliki hasil tambang, hutan, perkebunan, dan pertanian yang begitu melimpah. Hal tersebut tentunya menarik para investor-investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Terlebih lagi dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak, membuat Indonesia semakin diserbu pasaran Internasional. Sebab dengan penduduk yang banyak, maka makin banyak pula yang akan membeli barang dan jasa untuk di konsumsi. Sehingga, tidak sedikit dari negara-negara tetangga yang menjual produk-produknya ke Indonesia. Sudah pasti  mereka akan mendapat untung yang cukup besar pula.
Sebenarnya hal-hal diatas merupakan modal bagus, untuk mempermudah kemajuan dan pembangunan di Indonesia jika dapat mengelolanya dengan benar. Namun, jika ditinjau dari posisi geografis, sumber daya alam yang dimiliki serta jumlah penduduknya dapat menjadikan Indonesia sebagai ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal-hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan dampak yang buruk terhadap aspek kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar.

PEMBAHASAN
Sejak zaman dahulu, Indonesia memang selalu menjadi ajang perebutan bagi negara-negara lain. Seperti Belanda, Jepang, Portugis, Inggris dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan dari letak geografis Indonesia yang sangat strategis dan letak astronomisnya yang menjadikan Indonesia beriklim tropis sehingga Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah. Seharusnya dengan posisi yang seperti itu, membuat Indonesia menjadi negara maju. Namun, kenyataannya sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara berkembang, tidak seperti apa yang kita harapkan.
Hal tersebut dikarenakan, kita belum mampu mengelolanya dengan maksimal. Sehingga, banyak kejadian pengklaiman atas asset dan budaya yang kita miliki. Ditambah lagi, dengan posisi negara yang terlibat banyak hutang, mau tidak mau pemerintah menjual sumber daya yang kita miliki kepada pihak asing, dengan alasan sebagai penanaman modal saham bagi para investor. Oleh karena itu, dapat dikatakan sumber daya yang kita miliki saat ini, tidak semuanya milik Indonesia. Orang-orang kita hanya sebagai pekerja buruhnya saja. Sementara pemilik dan pengelolanya adalah pihak asing. Padahal menurut wilayah, pabrik yang mereka dirikan ada di wilayah Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia memang tidak sedikit. Namun, tidak banyak SDM yang berkualitas. Hanya beberapa orang saja yang memiliki kemampuan (skill) untuk mengelolanya. Disini, dapat dikatakan terjadi ketidakseimbangan antara kekayaan alam yang kita miliki dengan tenaga-tenaga yang mengelolanya. Ditambah banyaknya orang-orang kita yang sudah berhasil (memiliki skill), lebih memilih bekerja di luar negeri daripada di Indonesia.
Selain itu, banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat Indonesia menjadi ajang perebutan pasar internasional. Sehingga, banyak kita jumpai barang-barang impor yang masuk ke Indonesia, terutama barang elektronik. Kita mungkin sering dengar slogan, “cintai produk buatan Indonesia”. Sebenarnya, kita sudah berhasil membuat beberapa barang elektronik, bahkan sepeda motor dan mobil yang dibuat oleh anak SMK. Seharusnya, kita bangga akan produk buatan Indonesia. Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan produk-produk buatan luar negeri. Memang masalah kualitas, produk Indonesia masih kalah saing dengan produk luar negeri.

KESIMPULAN
Indonesia memang belum maju. Tapi itu bisa diwujudkan jika kita sebagai bangsa Indonesia dapat bersatu dan bangga dengan apapun yang kita miliki. Lebih baik, kita mengolah SDA dalam kapasitas kecil namun 100% milik Indonesia, daripada mengeksploitasi SDA secara besar-besaran, namun mayoritas milik orang asing. Sebagai contohnya, Freeport, Newmont, dll. Kita harus terus meningkatkan kualitas SDM, sehingga kita tidak kalah saing dengan negara-negara maju, apalagi SDA yang Indonesia miliki sangat melimpah.
Sudah seharusnya sumber daya alam dikembailkan untuk kemakmuran rakyat Indonesia, bukannya bangsa asing. Seperti yang diamanatkan UUD 45 pasal 33. Rakyat kecil yang berstatus warga negara Indonesia ini sulit mendapatkan tanah sepetak, sementara konglomerat dan bangsa asing dengan mudahnya mendapatkan tanah, sumber daya alam mineral, batubara, kelapa sawit, karet, kayu dll dengan luas hingga jutaan hektar. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu untuk untuk memperjuangkan hak-hak rakyat atas Sumber Daya Alam (SDA) yang telah dikuasai oleh pihak asing.
Uang hanyalah alat tukar, kekayaan dasar Indonesia bisa didapatkan dari harta karun yang masih tertanam di perut bumi pertiwi. Semua sumber daya alam harus dikelola oleh negara ataupun rakyat Indonesia, agar berdampak langsung bagi kemandirian negara dan kemakmuran rakyat.

REFERENSI

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Analisis Kelemahan dari Sistem Demokrasi di Indonesia dan Solusinya


PENDAHULUAN
Demokrasi adalah suatu istilah yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata demos (rakyat) dan kratein (memerintah). Demokrasi atau pemerintahan untuk rakyat, dipercaya sebagai gagasan universal yang sangat diagungkan dalam sejarah pemikiran manusia. Demokrasi akhir-akhir ini, dinyatakan sebagai buah pemikiran yang paling wajar dan baik untuk menjalankan semua sistem organisasi politik dan sosial.
Sedangkan Demokrasi menurut istilah (terminologi), para ahli seperti : Abraham Lincoln, Joseph A. Schmeter, Sidney Hook, Schmitter, dll mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Namun pada hakikatnya, demokrasi mengandung pengertian :
a)      Pemerintahan dari rakyat (government of the people),
b)      Pemerintahan oleh rakyat (government by people),
c)      Pemerintahan untuk rakyat (government for people).
Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dapat dikatakan demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat.
Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalismedan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip-prinsip demokrasi dapat ditinjau dari pendapat Almadudi. Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai berikut :
1.      Kedaulatan rakyat;
2.      Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3.      Kekuasaan mayoritas;
4.      Hak-hak minoritas;
5.      Jaminan HAM
6.      Pemilihan yang bebas dan jujur;
7.      Persamaan di depan hukum;
8.      Proses hukum yang wajar;
9.      Pembatasan pemerintahan secara konstitusional;
10.  Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
11.  Nilai-nilai toleransi, pragmantisme, kerja sama, dan mufakat.


SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

    Perjalanan demokrasi di Indonesia berubah-ubah sesuai dengan pemerintahan presidennya. Di zaman orde lama (pemerintahan Soekarno), dibuatlah sistem pemerinntahan yang disebut sebagai model Demokrasi Terpimpin. Demokrasi Terpimpin adalah suatu bentuk demokrasi yang kebijakan-kebijakannya diatur oleh pusat pemerintahan. Namun, dampak dengan adanya Demokrasi ini yakni kehidupan social-politik rakyat Indonesia justru dibuat menjadi tidak bebas. Sebab kebijakan yang dibuat Soekarno terlalu otoriter.
Di zaman orde baru (pemerintahan Soeharto), model demokrasi yag dijalankan adalah demokrasi Pancasila. Pada masa itu kehidupan sosial-politik juga dijalankan secara otoriter dan membelenggu kebebasan berekspresi warganya. Pada masa Soeharto kehidupan berdemokrasi juga tidak berjalan dengan baik.
Pada masa pemerintahan presiden Habibie, Indonesia mulai mengalami sedikit kemajuan. Beberapa kemajuan tersebut adalah adanya kebebasan pers, pembebasan para tahanan politik, kebebasan pendirian parpol, kebijakan otonomi daerah, adanya pembatasan jabatan presiden maksimal 2 periode, pencabutan beberapa UU yang tidak demokratis, dan netralitas birokrasi serta militer dari politik praktis. Presiden Habibie juga berhasil mencampurkan antara proses demokratisasi dengan kebijakan luar negeri dari sebuah pemerintahan di masa transisi. Namun, akibatnya provinsi Timor Timur melepaskan diri dari NKRI.
Pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, terjadi konflik antara elit politik yang tidak kunjung usai. Konflik tersebut bermula dari sikap kebijakan politik Gus Dur dengan membuat serangkaian kontroversi yang kurang populer, merusak koalisi, dan hubungan baik dengan parlemen serta memerintah semaunya sendiri.
Sementara itu pada masa pemerintahan presiden Megawati, Indonesia mengalami suatu kerugian perekonomian yang besar. Ada sejumlah persetujuan korupsi yang muncul antara lain; kontrak penjualan gas dari lapangan Tangguh di Papua kepada Cina dengan harga yang murah, serta penjualan perbankan nasional ke pihak asing. Selain itu, banyak korupsi yang telah dilakukan oleh kader-kader PDIP di lembaga MPR/DPR.
  Selanjutnya pada masa pemerintahan presiden SBY, Indonesia sudah mulai berdemokrasi dengan baik. Terbukti dari IAPC memutuskan memberikan The Democracy Medal Award kepada bangsa Indonesia atas prestasinya menerapkan nilai demokrasi dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, prestasi lain Indonesia yang paling menonjol adalah keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Pemilu 2004 secara demokratis, aman, damai, dan tanpa konflik. Namun disisi lain dibalik keberhasilan Indonesia, rakyat harus menghadapi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 125%. Semakin mahalnya BBM maka makin mahal pula ongkos pengiriman barang dan jasa. Karena itu, dampak yang ditimbulkan bias mengancam stabilitas perekonomian yang sedang dibangun saat ini.
Inilah kenyataan pahit yang harus kita terima dari penerapan gagasan yang dianggap akan membawa kemajuan ini. NKRI sebagai negara yang dianggap sudah memiliki sistem demokrasi ternyata belum bisa menjamin kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Masih banyak kelemahan dari sistem demokrasi yang sudah ada di Indonesia. Sebuah gagasan yang baik tanpa penerapan yang benar tidak akan memberi manfaat yang berarti. Kehidupan demokrasi di Indonesia masih belum bias melepaskan rakyat dari penderitaan.

KELEMAHAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi di Indonesia bisa dikatakan, belum menjalankan fungsinya sebagai mana semestinya. Slogan ‘atas nama rakyat’ hanya sekedar untuk menarik simpati rakyat saat pemilu, dan melupakannya saat sudah menjabat. Setelah terpilih, mereka malah sibuk mengeluarkan modal karena berhutang budi terhadap pihak lain yang ikut mensukseskannya dalam pemilu. Oleh sebab itu, secara logika bisa dikatakan, demokrasi di Indonesia cenderung melahirkan koruptor.
 Padahal jika dijalankan dengan semestinya, demokrasi memiliki pengaruh yang besar dalam setiap sendi-sendi kehidupan. Amartya Sen, penerima nobel bidang ekonomi menyebutkan bahwa “demokrasi dapat mengurangi kemiskinan.” Hal tersebut dapat terwujud jika pihak legislatif benar-benar mendengarkan dan menyerap aspirasi serta hak-hak rakyat dan pihak eksekutif melaksanakan kewajibannya dengan efektif sehingga kesejahteraan rakyat meningkat dan kemiskinan berkurang. Namun kenyataannya, demokrasi di Indonesia cenderung lebih menguntungkan masyarakat dengan tingkat kesejahteraan ekonomi yang cukup. Sedangkan bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah, tidak memberi pengaruh yang besar. Kelompok miskin menjadi tertindas karena demokrasi tidak begitu mementingkan kebutuhan-kebutuhan mereka. Saat ini demokrasi pancasila tidak dijalankan sesuai dengan pancasila karena dijalankan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan sendiri didalamnya.  
 Selain itu, kelemahannya yang lain yaitu tidak semua orang memahami makna demokrasi itu sendiri. Yang mereka tahu, demokrasi adalah kebebasan berbicara, menyatakan pikiran, dan pendapat. Oleh karena itu, tidak jarang kita temukan orang-orang berdemo dimana-mana demi menyampaikan pendapat mereka. Fakta menunjukan, lebih banyak kerusakannya yang terjadi daripada hasil yang diharapkan akibat demonstrasi. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang lebih agar masyarakat dapat menikmati demokrasi. Sebab, sumber daya manusia yang kuat sangat mempengaruhi kefektifan jalannya demokrasi, karena tanpa itu pegaruh asing akan mudah masuk ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan berbagai kelompok sipil lainnya masih terjebak pada pola pikir lama, yaitu membangun perlawanan terhadap pihak anti-demokrasi dari luar. Selain itu, kegagalan terbesar yang mungkin terjadi terhadap sistem demokrasi di Indonesia adalah hilangnya kepercayaan rakyat terhadap para wakil rakyat dalam parlemen dan pejabat publik. Sebab mereka dianggap telah gagal memegang amanat rakyat, amanat yang seharusnya dijalani dengan benar malah diselewengkan, salah satunya dengan melakukan korupsi.
Beberapa kelemahan lainnya dari sistem demokrasi di Indonesia antara lain :
1. Terlalu banyak partai yang menjadi ajang memperebutkan kursi Presiden.
2. Terlalu banyak aturan Undang-Undang yang dikeluarkan dan semuanya saling bertolak belakang satu dengan yang lainnya.
3. Para anggota DPR tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya, kalau mereka memang layak untuk dipilih, sebab akhir-akhir ini kenyataannya banyak kasus korupsi yang terjadi.
4. Para anggota Parlemen sudah tidak lagi memiliki rasa malu dalam melakukan atau menjalankan kehidupan pribadinya jikalau mereka melakukan hal-hal yang melenceng dari norma-norma yang berlaku. 

SOLUSI DARI KELEMAHAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA
Solusi uuntuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan membentuk barisan rakyat yang bersatu untuk mengembalikan demokrasi kepada rakyat yang selama ini menjadi korban demokrasi. Seluruh rakyat diharapkan partisipasinya untuk ikut serta dalam hal ini.
Selain itu, orang-orang yang sudah dipercaya oleh rakyat sebaiknya menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh sebab itu adalah amanat dan dapat menjadi contoh yang baik bagi rakyat. Sehingga rakyat tetap percaya kepada pemerintahan yang ada. Jika satu sama lain sudah saling percaya, akan lebih mudah memajukan negara yang kita cintai ini.
Sementara itu untuk masalah partai, lebih baik diterapkan tidak lebih dari partai yang dapat mencalonkan sebagai presiden. Hal ini dimaksudkan agar para pemilih lebih selektif lagi dalam memilih pemimpinnya. Untuk masalah Undang-Undang, masalahnya disini adalah kita tidak mampu menjalankan peraturan yang sudah kita buat sendiri. Coba saja kalau kita tetap patuh dan tidak melanggrnya, hidup bermasyarakat dan berwarganegara akan lebih baik. Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari sifat pribadi masing-masing individu.
Diharapkan dengan adanya hal semacam ini, dapat mengetuk hati pemerintah untuk segera melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya agar demokrasi benar-benar menjadi milik rakyat, sehingga kemiskinan dapat berkurang dan rakyat dapat hidup makmur dan sejahtera.

KESIMPULAN
Menerapkan suatu sistem pemerintahan yang dianggap adil dan akan membawa kemajuan ini, belum tentu semudah teorinya. Indonesia memang menganut sistem demokrasi namun belum semua dijalankan dengan benar. Sebab, apabila Indonesia memang benar-benar menganut sistem demokrasi, maka rakyat akan jauh lebih makmur dan dapat merasakan keadilan disemua bidang. Demokrasi bukanlah semata-mata untuk dijanjikan saja, melainkan juga untuk membuat rakyat keluar dari masalah keterpurukan ekonomi.

Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, namun kenyataannya demokrasi di Indonesia lambat laun akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, sebab masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Bahkan, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, berkata bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi, walaupun belum sesempurna yang diharapkan.

REFERENSI

http://www.lontar.ui.ac.id