Analisis Tentang Masalah Indonesia Menjadi Ajang Persaingan Kepentingan dan Perebutan Pengaruh antar Negara Maju, jika ditinjau dari Posisi Geografis, Jumlah Penduduk dan Sumber Daya Alamnya
PENDAHULUAN
Dengan letak Indonesia yang beriklim tropis, tentunya
membuat Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang ini memiliki
Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Hal tersebut yang menjadikan Indonesia
mempunyai daya tarik tersendiri, bagi negara-negara maju. Selain sebagai tujuan
wisata karena keindahan alamnya, juga karena Indonesia memiliki hasil tambang,
hutan, perkebunan, dan pertanian yang begitu melimpah. Hal tersebut tentunya
menarik para investor-investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
Terlebih lagi dengan jumlah penduduk
Indonesia yang cukup banyak, membuat Indonesia semakin diserbu pasaran
Internasional. Sebab dengan penduduk yang banyak, maka makin banyak pula yang
akan membeli barang dan jasa untuk di konsumsi. Sehingga, tidak sedikit dari negara-negara
tetangga yang menjual produk-produknya ke Indonesia. Sudah pasti mereka akan mendapat untung yang cukup besar
pula.
Sebenarnya hal-hal diatas merupakan
modal bagus, untuk mempermudah kemajuan dan pembangunan di Indonesia jika dapat
mengelolanya dengan benar. Namun, jika ditinjau dari posisi geografis, sumber
daya alam yang dimiliki serta jumlah penduduknya dapat menjadikan Indonesia
sebagai ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar.
Hal-hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan dampak
yang buruk terhadap aspek kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu, kita sebagai
bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
dari luar.
PEMBAHASAN
Sejak zaman dahulu, Indonesia memang selalu menjadi
ajang perebutan bagi negara-negara lain. Seperti Belanda, Jepang, Portugis,
Inggris dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan dari letak geografis
Indonesia yang sangat strategis dan letak astronomisnya yang menjadikan
Indonesia beriklim tropis sehingga Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu
melimpah. Seharusnya dengan posisi yang seperti itu, membuat Indonesia menjadi
negara maju. Namun, kenyataannya sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara
berkembang, tidak seperti apa yang kita harapkan.
Hal tersebut dikarenakan, kita belum mampu mengelolanya dengan maksimal.
Sehingga, banyak kejadian pengklaiman atas asset dan budaya yang kita miliki. Ditambah
lagi, dengan posisi negara yang terlibat banyak hutang, mau tidak mau
pemerintah menjual sumber daya yang kita miliki kepada pihak asing, dengan
alasan sebagai penanaman modal saham bagi para investor. Oleh karena itu, dapat
dikatakan sumber daya yang kita miliki saat ini, tidak semuanya milik
Indonesia. Orang-orang kita hanya sebagai pekerja buruhnya saja. Sementara
pemilik dan pengelolanya adalah pihak asing. Padahal menurut wilayah, pabrik
yang mereka dirikan ada di wilayah Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia memang tidak sedikit.
Namun, tidak banyak SDM yang berkualitas. Hanya beberapa orang saja yang
memiliki kemampuan (skill) untuk mengelolanya. Disini, dapat dikatakan terjadi
ketidakseimbangan antara kekayaan alam yang kita miliki dengan tenaga-tenaga
yang mengelolanya. Ditambah banyaknya orang-orang kita yang sudah berhasil
(memiliki skill), lebih memilih bekerja di luar negeri daripada di Indonesia.
Selain itu, banyaknya jumlah penduduk Indonesia
membuat Indonesia menjadi ajang perebutan pasar internasional. Sehingga, banyak
kita jumpai barang-barang impor yang masuk ke Indonesia, terutama barang
elektronik. Kita mungkin sering dengar slogan, “cintai produk buatan Indonesia”.
Sebenarnya, kita sudah berhasil membuat beberapa barang elektronik, bahkan
sepeda motor dan mobil yang dibuat oleh anak SMK. Seharusnya, kita bangga akan
produk buatan Indonesia. Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia lebih senang
menggunakan produk-produk buatan luar negeri. Memang masalah kualitas, produk
Indonesia masih kalah saing dengan produk luar negeri.
KESIMPULAN
Indonesia memang belum maju. Tapi itu
bisa diwujudkan jika kita sebagai bangsa Indonesia dapat bersatu dan bangga
dengan apapun yang kita miliki. Lebih baik, kita mengolah SDA dalam kapasitas
kecil namun 100% milik Indonesia, daripada mengeksploitasi SDA secara
besar-besaran, namun mayoritas milik orang asing. Sebagai contohnya, Freeport,
Newmont, dll. Kita harus terus meningkatkan kualitas SDM, sehingga kita tidak
kalah saing dengan negara-negara maju, apalagi SDA yang Indonesia miliki sangat
melimpah.
Sudah seharusnya sumber daya alam
dikembailkan untuk kemakmuran rakyat Indonesia, bukannya bangsa asing. Seperti
yang diamanatkan UUD 45 pasal 33. Rakyat kecil yang berstatus warga negara
Indonesia ini sulit mendapatkan tanah sepetak, sementara konglomerat dan bangsa
asing dengan mudahnya mendapatkan tanah, sumber daya alam mineral, batubara,
kelapa sawit, karet, kayu dll dengan luas hingga jutaan hektar. Kita sebagai
bangsa Indonesia harus bersatu untuk untuk memperjuangkan hak-hak rakyat atas
Sumber Daya Alam (SDA) yang telah dikuasai oleh pihak asing.
Uang hanyalah alat tukar, kekayaan dasar
Indonesia bisa didapatkan dari harta karun yang masih tertanam di perut bumi
pertiwi. Semua sumber daya alam harus dikelola oleh negara ataupun rakyat
Indonesia, agar berdampak langsung bagi kemandirian negara dan kemakmuran
rakyat.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar